Senin, 13 Mei 2013

Epidemiologi Hiv/Aids


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALUOLEO

 
Epidemiologi
UNAIDS memperkirakan pada tahun 1993 jumlah penderita HIV di dunia sebanyak 12 juta orang  dan  pada akhir tahun 2000 sebanyak  20 juta orang .prevalensi AIDS pada tahun 1993 sebesar 900.000, sedangkan pada akhir tahun  2000 sebesar 2 juta. Pada tahun 2001 insidensi infeksi HIV-baru pada anak sebanyak 800.000 dengan 580.000  kematian akibat HIV/AIDS.dari 800.000 anak,65.000 kasus di perkirakan  terjadi di Asia selatan dan asia Tenggara.

Di Indonesia HIV pertama kali di Laporkan di Bali pada april 1987 (terjadi pada ORANG Belanda). Pada tahun 1999 terdapat 635 kasus HIV dan 183 kasus-kasus AIDS. Mulai tahun 2000-2005 terjadi peningkatan kasus HIV dan AIDS secara signifikan di Indonesia.kasus AIDS tahun2000 tercatat 255 orang,meningkat menjadi 316 orang  pada tahun 2003, dan meningkat cepat menjadi 2638 orang pada tahun 2005.

 

Dari data tersebut,DKI Jakarta memiliki jumlah penderita terbesar, di ikuti oleh jawa Timur,papua,Jawa Barat,dan Bali.Peningkatan ini terutama di sebabkan oleh semakin membaiknya system pencatatan dan pelaporan khusus dan semakin bertambahnya sarana pelayanan diagnostik kasus dengan klinik voluntary counseling and testing (VCT).

jumlah kasus untuk tahun 2012 masih sangat tinggi sebagaimana yang tercantum dan di lansirkan Kemenkes RI dalam tebel berikut :

Jumlah Kumulatif Kasus HIV & AIDS Berdasarkan Provinsi “Cumulative HIV & AIDS Cases by Province”

 

Provinsi
HIV
AIDS
Dki Jakarta
20.775
5.118
Papua
8.611
4.865
Jawa Timur
11.282
4.663
Jawa barat
6.315
4.043
Bali
5.393
2.755
Jawa Tengah
4.017
1.948
Kalimantan Barat
3.533
1.358
Sulawesi Selatan
2.714
999
Riau
1.216
731
DI jogja
1.519
712
Sumatra Utara
5.629
515
Sumatra Barat
633
461
Banten
2.458
459
Kepulauan Riau
2.571
425
Sulawesi Utara
1.664
410
Smatra selatan
1.082
322
Jambi
303
302
NTB
489
261
Maluku
782
245
Lampung
608
192
Papua Barat
1.534
173
Bengkulu
132
155
Bangka Belitung
253
138
Kalimantan tengah
94
100
NAD/Aceh
65
99
Sulawesi Tenggara
96
90
Maluku Utara
100
55
Kalimantan Selatan
135
49
Kalimantan Timur
1.539
48
Gorontalo
21
18
Sulawesi Tengah
116
12
Sulawesi Barat
30
-
Nusa Tenggara timur
1.231
382
JUMLAH TOTAL
86.762
32.103

 

Dibandingkan dengan  Negara-negara lainnya di asia tenggara, angka kasus HIV/AIDS di Indonesia termaksud rendah.alasan yang paling mungkin adalah lembaga system  pencatatan dan pelaporan,terbatasnya peralatan laboratorium penunjang dan rendahnya kemampuan diagnosis.

Determinan atau factor penentu dari penularan HIV aids di pengaruhi oleh media dan gaya hidup dimana penularan nya dapat melaui 3 media yakni :

1.    lewat cairan darah (transfusi darah, pemakaian jarum suntik yang tercemar HIV),

2.    lewat cairan sperma dan cairan vagina (hubungan seks),

3.    lewat air susu ibu (ibu hamil yang HIV positif dan menyusui bayinya).

 

 Untuk di wilayah Amerika Serikat wabah AIDS terutama terjadi pada pria yang berhubungan sex dengan pria, angka pertambahan terbesar di laporkan pada pertengahan tahun 1990-an terjadi diantara wanita dan populasi minoritas.

 

Selain itu di lansirkan oleh PP dan PL kemenkes RI 2012 . factor kejadian HIV/AIDS sangat di pengaruhi oleh gaya hidup di mana  Penularan tertinggi terjadi melalui Homo seksual 18.680, IDU 10.265 dan Homo Biseksual 1.014 serta usia penderita di temukan pada usia 20-29 tahun degan penderita 13.761 dan  cendrung terjadi pada pria.

 

Pada dasarnya peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS di sebabkan meningkatnya angka seks bebas di kalangan masyarakat khususnya  remaja yang baru berkembang.

 

ETIOLOGI

            Seperti virus lain pada umumnya, HIV hanya dapat bereplikasi dengan memanfaatkan sel inang. Siklus hidup HIV diawali dengan penempelan partikel virus (virion) dengan reseptor pada permukaan sel inang, di antaranya adalah CD4, CXCR5, dan CXCR5. Sel-sel yang menjadi target HIV adalah sel dendritik, sel T, dan makrofaga.Sel-sel tersebut terdapat pada permukaan lapisan kulit dalam (mukosa) penis, vagina, dan oral yang biasanya menjadi tempat awal infeksi HIV. Selain itu, HIV juga dapat langsung masuk ke aliran darah dan masuk serta bereplikasi di noda limpa.

Setelah menempel, selubung virus akan melebur (fusi) dengan  membran sel sehingga isi partikel virus akan terlepas di dalam  sel. Selanjutnya, enzim transkriptase balik yang dimiliki HIV akan  mengubah genom virus yang berupa RNA menjadi DNA.Kemudian, DNA virus akan dibawa ke inti sel manusia sehingga dapat menyisip atau terintegrasi dengan DNA manusia. DNA virus yang menyisip di DNA manusia disebut sebagai provirus dan dapat bertahan cukup lama di dalam sel.Saat sel teraktivasi, enzim-enzim  tertentu yang dimiliki sel inang akan memproses provirus sama dengan DNA manusia, yaitu diubah menjadi mRNA.Kemudian, mRNA akan dibawa keluar dari inti sel dan menjadi cetakan untuk membuat protein dan enzim HIV.

Sebagian RNA dari provirus yang merupakan genom RNA virus.Bagian genom RNA tersebut akan dirakit dengan  protein dan enzim hingga menjadi virus utuh.Pada tahap perakitan ini, enzim protease virus berperan penting untuk memotong protein panjang menjadi bagian pendek yang menyusun inti virus.Apabila HIV utuh telah matang, maka virus tersebut dapat keluar dari sel inang dan menginfeksi sel berikutnya.Proses pengeluaran virus tersebut melalui pertunasan (budding), di mana virus akan mendapatkan selubung dari membran permukaan sel inang. Secara Sederhana sel HIV terdiri dari :

1.    Inti - RNA dan Enzim transcriptase reverse (polymerase),protease dan intgrase

2.    Kapsid – Antigen p24

3.    Sampul (Antigen p17) dan tonjolan glikoprotein (gp120 dan gp41)

Waktu Paruh Virus berlangsung cepat dan dalam sehari sekitar 10 miliar virus dapat di produksi.tingginya Virus dalam darah di tunjukkan dengan angka Viral Load sedangkan tingkat kerusakan system kekebalan tubuh di tunjukkan dengan angka CD4.

MEKANISME PENULARAN

Secara garis besar Virus HIV/AIDS  dapat menular melalui berbagai cairan diantaranya  melalui media berikut :

·         Lewat cairan darah: Melalui transfusi darah oleh darah yg sudah tercemar HIVLewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar dengan virus HIV, yang dipakai secara bergantian tanpa disterilkan terlebih dahulu, hal ini sering terjadi pada kalangan pengguna Narkotika Suntikan.HIV/AIDS juga dapat menyebar melalui pemakaian jarum suntik pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, seperti alat tindik, tato, dan alat facial wajah yang telah digunakan pada orang yang telah terinveksi virus hiv tanpa di sterilkan

  • Lewat cairan sperma dan cairan vagina : virus HIV juga bisa menular Melalui hubungan seks penetratif (penis masuk kedalam Vagina/Anus), tanpa menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina) atau tercampurnya cairan sperma dengan darah (untuk hubungan seks lewat anus)

  • Lewat kelahiran oleh ibu yang terinfeksi HIV : Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu yang terkena virus HIV, dan tentunya melahirkan lewat vagina; kemudian ibu tersebut menyusui bayinya dengan ASI.

Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi ini sebesar 35%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu yang positif terinfeksi HIV ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.

 

                        Menurut Dr. Jean R. Anderson, HIV juga ditemukan dalam ASI dan penelitian dalam tabung laboratorium menunjukkan HIV mampu untuk menginfeksi sel epitel normal payudara manusia, HIV dapat dideteksi pada lebih dari 50% contoh ASI yang diteliti.
 
 

ALGINO_01101


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar