Rabu, 29 Mei 2013

Makalah Flu Babi(H1N1)


FLU BABI H1N1

(SWINE INFLUENZA)
 
BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1            .Latar belakang

 

Dewasa ini perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan terjadinya berbagai pergeseran prilaku dan menimbulkan fenomena penyakit yang mengalami pergeseran dan perubahan tidak terkecuali penyakit flu Babi yang merupakan penyakit yang di timbulkan oleh virus influenza tipe A yakni H1N1 dan merupakan strain Virus baru

 

Virus ini pertama kali menimbulkan kasus yang besar dan di temukan di Daerah meksiko pada tahun 2009 kemudian menyebar dengan cepat di seluruh dunia termksud Inggris dan bahkan di laporkan pada tahun 2007 virus ini menyerang salah seorang masyarakat di pulau Luzon filiphina, Asia sebagai Benua terbesar di dunia dan di isi oleh berbagai Negara berkembang tidak terlepas dari keganasan virus ini,Benua Asia merupakan salah satu wilayah yang terserang wabah flu babi pada tahun 2009. Data yang dikumpulkan Badan Kesehatan Dunia, WHO, juga memperkirakan wabah empat tahun lalu itu menewaskan 200.000 orang di seluruh dunia. Tidak terkecuali Indonesia.

 

Untuk menganalisasa Prevalensi dan Virulensi dari Virus Flu Babi, WHO melakukan sebuah Studi Yakni berupaya menemukan bukti-bukti dari sistem kekebalan tubuh yang bertarung melawan virus tersebut.Sekelompok peneliti internasional mengkaji lebih dari 90.000 sampel darah sebelum dan setelah wabah flu babi yang melanda berbagai negara itu, antara lain India, Australia, dan Inggris.Dengan membandingkan angka sebelum dan setelah wabah, para peneliti bisa memperkirakan jumlah orang yang terinfeksi virus flu babi.Dan jumlah warga dunia yang tertular amat banyak walau tidak semua berkembang menjadi virus yang mematikan Selain itu di temukan bahwa Virus ini beresiko menyerang Mereka pada risiko komplikasi yang hamil, anak-anak dan orang tua serta orang-orang dengan kekebalan tertindas atau dengan kondisi berpenyakit permanen seperti penyakit pernapasan kronis.

Melihat dari bahayanya dan penyebarannya yang cepat di karenakan Virus ini tidak hanya menyebar dari Hewan ke orang (zoonosis) tapi juga dari orang ke orang serta frekuensi kasus kematian yang timbul dimana setiap 2 dari 10.000 penduduk meninggal akibat penyakit ini maka penulis merasa perlu adanya makalah yang membahas lebih lanjut mengenai Virus Flu Babi (H1N1)

 

1.2.    Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian Dari penyakit Flu Babi?

2.      Apa Penyebab Timbulnya penyakit Flu Babi?

3.      Berapa lama masa Inkubasi dari Virus Flu babi?

4.      Bagaimana Mekanisme dan cara Penularan Virus Flu Babi

5.      Bagaimana upaya penanggulangan dan cara pencegahan penyebaran penyakit Flu Babi?

 

1.3.    Tujuan

       Beranjak dari rumusan masalah yang ada maka tujuan dari penulisan makalah ini yakni :

1.      Untuk mengetahui pengertian dari penyakit Flu Babi

2.      Untuk mengetahui apa factor penyebab timbulnya penyakit Flu Babi

3.      Untuk mengetahui berapa lama masa Inkubasi virus H1N1 ketika menyerang manusia(Host)

4.      Untuk mengetahui Mekanisme dan cara penularan Virus Flu Babi

5.      Untuk mengetahui cara penaggulangan dan cara pencegahan timbulnya penyakit flu Babi

 

1.4.    Manfaat

Bagi Penyusun :

1.      Dapat meyelesaiakan Tugas Individu yang di berikan Oleh Dosen Pengajar

2.      Dapat menjadi tambahan literatur dalam peningkatan kajian dan pengetahuan mengenai Penyekit Flu Babi dan Bahayanya

3.      Menjadi bahan pembelajaran dalam penyusunan makalah

Bagi Pembaca :

1.      Di Harapkan dapat menjadi Informasi dalam peningkatan pengetahuan mengenai Virus Flu babi dan cara Pencegahannya

2.      Di harapkan dapat menjadi refrensi dalam penyusunan makalah ataupun laporan yang berhubungan dengan Penyakit Flu Babi maupun unsure-unsur terkait di dalamnya

3.      Di harapkan makalah dapat mempermudah penyelesaian tugas Perkuliahan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 2

PEMBAHASAN

 

2.1.    Pengertian Penyakit Flu Babi

       Flu babi adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan manusia yang di sebabkan oleh virus influenza A.penyakit ini sering di sebut sebagai flu baru H1N1 atau Flu meksiko di karenakan penyakit ini mulai membooming dan menimbulkan gajala pandemik sejak tahun 2009 bersumber di daerah Meksiko,penyakit ini kemudian menyerang dari manusia ke manusia yang pada awalnya bersifat zoonosis.

       flu babi (disebut pula swine flu, swine influenza, influenza A, H1N1, hog flu, pig flu) merupakan suatu penyakit influenza yang ditandai dengan keluhan : demam, menggigil, nyeri telan, nyeri otot, nyeri kepala, batuk, pilek, badan lemas. Penyakit flu babi ini disebabkan oleh virus influenza yang dikenal sebagai swine influenza virus (SIV), yang biasanya menyerang binatang babi. Dan penyakit ini dengan sangat cepat menyebar ke dalam kelompok ternak dalam waktu satu minggu. Virus ini banyak menginfeksi babi di negara Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, Amerika Selatan, Eropa, Kenya, Cina, Taiwan, Jepang, dan sebagian Asia Timur.

Seperti layaknya virus influenza lainnya, virus flu babi dapat berubah-ubah. Babi dapat ditulari oleh virus flu burung, flu babi, maupun virus influenza yang berasal dari manusia. Apabila virus influenza yang berasal dari beberapa spesies (unggas dan manusia) menginfeksi babi, didalam tubuh babi virus-virus tersebut dapat mengalami mutasi (antigen shift) dan membentuk subtipe baru. Flu babi disebabkan oleh serangan virus influenza tipe A. Pada saat ini paling tidak ada empat subtipe dari tipe A yang diidentifikasi pada babi, yaitu H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. Namun, dari subtipe tersebut yang banyak menyebabkan flu babi adalah H1N1 (Cahyono, 2009 dan Dermawan, 2009).

Di tubuh babi, virus mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama berupa adaptasi. Jika ini terjadi dampaknya tidak terlalu berbahaya karena tidak ada perubahan struktur virus. Pola kedua berupa penyusunan ulang virus. Berdasarkan pola ini, virus bisa berkembang menjadi gabungan flu babi, flu unggas, dan flu manusia. Jika menyimak penjelasan beberapa peneliti di Amerika Serikat, ada kemungkinan kejadian ini berupa penyusunan ulang virus (Dermawan, 2009 : 13). Pencampuran material genetik bermula ketika virus itu masuk ke tubuh babi. Virus flu manusia dan virus flu babi masuk ke sel selaput lendir atau epitel babi melalui reseptor alfa 2,6 sialic acid, sedangkan virus flu unggas masuk ke reptor alfa 2,3 sialic acid. Namun, babi memiliki kedua reseptor itu sehingga virus dengan mudah masuk ke dalam sel babi. Di dalam sel babi, virus-virus tersebut bereplikasi.

Pada saat bereplikasi, diantara virus-virus itu bisa terjadi pertukaran material genetik atau yang dikenal dengan istilah antigenic drift. Masing-masing virus memiliki material genetic berupa delapan fragmen. Delapan fragmen itu adalah HA, NA, PA, PB1, PB2, M, NP, dan NS. Fragmen-fragmen tersebut bisa bertukar antara atau dengan lainnya sehingga terbentuk “anak” virus dengan sifat yang berbeda. Dalam kasus flu babi, penataan ulang itu menghasilkan virus dengan struktur luar sama dengan “induknya”, yaitu virus flu babi (karena itu virus ini tetap disebut subtipe H1N1). Namun, material di dalamnya berasal dari fragmen virus flu manusia dan flu unggas. Disamping terjadi pertukaran material genetik, kemungkinan pula terjadi antigenetic shift, yaitu fragmen-fragmen yang ada saling bermutasi. Bila ini yang terjadi,“anak” virus memiliki material genetic yang lebih kompleks. Bila antigenetic shift dan antigenetic drift terjadi di dalam kasus flu babi, ini merupakan perubahan yang sempurna.

            WHO akhirnya mengumumkan namanya flu baru H1N1 mengingat bahwa hampir semua kasus pada manusia berasal dari manusia,bukan lagi dari babi.penularan dari manusia ini di sebabkan karena perubahan sifat virus yang mempunyai kemampuan menular dari manusia ke manusia .sementara itu,banyak Negara melaporkan penurunan perdagangan produksi babi secara signifikan

 

2.2. Penyebab Flu Babi

Flu babi disebabkan oleh influenza virus dimana virus ini terdiri atas banyak jenis virus flu.Virus tersebut terus-menerus mengalami perubahan dan bermutasi untuk menghindari sistem imun hewan yang diinfeksi.

Virus influenza yang menyebabkan flu babi disebut H1N1 2009 dkarenakan virus ini pertamakali di temukan pada tahun 2009 di Meksiko. Secara umum Ada tiga jenis utama dari virus flu  yakni  influenza A, B, dan C.

Virus flu babi masuk dalam kelas influenza tipe A yakni Virus H1N1 telah menyebabkan wabah flu tahunan pada manusia dan pada tahun  2009 mengalami pandemi disebabkan adanya variasi dalam virus H1N1 biasa.Hal ini secara khusus disebut H1N1 2009 atau flu babi. Strain ini yang sebelumnya telah  ditemukan pada babi atau manusia diketahui membawa campuran gen dari flu pada manusia,swine flu (flu babi) dan flu burung (flu burung)

Virus influenza mempunyai tata nama tertentu dalam pembagiannya misalnyaVarian Jika terdeteksi disebut dengan tambahan "v". Misalnya, jika H3N2 virus variasi terdeteksi di seseorang, itu akan disebut "H3N2v" virus. Tatanama ini disusun pada 6 Januari 2012 dalam upaya menekan  morbiditas dan kematian mingguan yang dilaporkan dari pusat untuk upaya pencegahan dan control penyakit (1-4)

Virus flu babi umumnya ketika menginfeksi babi memperlihatkan gejala seperti demam, batuk (menggonggong), keluar dari hidung atau mata, bersin, kesulitan bernapas, mata merah dan berair dan penolakan untuk makan.Beberapa babi mungkin terinfeksi tapi tidak memperlihatkan tamda-tanda suspect, selain itu Virus ini di temukan jarang membunuh babi dan Kebanyakan wabah terjadi selama musim gugur dan musim dingin akhir seperti infeksi flu musiman pada manusia

Lebih lanjut, babi rentan terhadap tiga jenis flu sebagaimana di paparkan sebelumnya sepert flu burung, flu manusia dan flu babi. Hewan-hewan ini mungkin terinfeksi dengan virus dari spesies yang berbeda sekaligus.Setelah ini terjadi,  virus berpotensi untuk membuat variasi baru yang dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Ketika hal ini terjadi untuk strain influenza Dapat menimbulkant antigenic shift dalam tubuh babi.Antigenic shift  memungkinkan munculnya mutasi pada virus dan ketika menyerang manusia yang tidak pernah terinfeksi sebelumnya di karenakan tidak adanya informasi zat imun hal inilah yang menyebabkan pandemic pada tahun 2009 karena adanya varian virus baru yang dapat di tularkan dari orang ke orang dalam jangka waktu yang cepat dimana WHO melaporkan hingga tahun 2010 pada bulan februari telah membunuh 15.921 di seluruh dunia namun pada 10 agusutus 2010 WHO menyatakan penurunan pandemic di karenakan mulai adanya vaksinasi yang menyebabkan penurunan prevalensi kasus Flu Babi.

2.3. Masa Inkubasi Penyakit Flu Babi

Masa inkubasi virus H1N1 3 sampai 5 hari meski ada pula yang menyebutkan 2-3 hari(namun rata-rata 1-7 hari). Gejala klinis yang tampak, antara lain suhu tubuh mencapai 41 derajat celcius sampai 41,5 derajat celcius, gangguan pernafasan berupa batuk, bersin, susah bernafas, radang hidung, leleran hidung berlebih dan pneumonia (8). Babi tertular biasanya malas bergerak, saling bertumpuk, demam (sampai 41,5oC), rhinitis, leleran hidung, bersin, radang selaput mata (konjungtivitis) dan kehilangan berat badan, batuk hebat sampai punggung membusur, frekuensi nafas tinggi, susah bernafas, dan pernafasan abdominal. Beberapa berkembang menjadi bronkopenumonia dan akhirnya mati. Tingkat kefatalan kasus kurang dari 1% (11)

Masa laten virus H1N1 adalah 3-5 hari (7). Periode Infeksi pasien positif flu babi adalah sehari sebelum munculnya gejala sampai dengan 7 hari setelah muncul gejala


sumber : wikipedia

Symptoms of Swine

 

 

2.4. Cara Penularan Virus Flu Babi

          Penyebaran virus influensa dari babi ke babi dapat melalui kontak moncong babi, melalui udara atau droplet. Faktor cuaca dan stres akan mempercepat penularan. Virus tidak akan tahan lama di udara terbuka.Penyakit bisa saja bertahan lama pada babi breeder atau babi anakan Kekebalan maternal dapat terlihat sampai 4 bulan tetapi mungkin tidak dapat mencegah infeksi, kekebalan tersebut dapat menghalangi timbulnya kekebalan aktif. Transmisi inter spesies dapat terjadi, sub tipe H1N1 mempunyai kesanggupan menulari antara spesies terutama babi, bebek, kalkun dan manusia, demikian juga sub tipe H3N2 yang merupakan sub tipe lain dari influensa A. H1N1, H1N2 dan H3N2 merupakan ke 3 subtipe virus influenza yang umum ditemukan pada babi yang mewabah di Amerika Utara, tetapi pernah juga sub tipe H4N6 diisolasi dari babi yang terkena pneumonia di Canada

 

Rute utama penularan adalah melalui kontak langsung antara hewan yang terinfeksi dan tidak terinfeksi Ini kontak dekat sangat umum selama transportasi hewan.. Pertanian intensif juga dapat meningkatkan resiko penularan, karena babi yang dibesarkan dalam jarak yang sangat dekat satu sama lain. Para transfer langsung dari virus mungkin terjadi baik oleh babi, menyentuh hidung, atau melalui lendir kering. Transmisi udara melalui aerosol yang dihasilkan oleh babi batuk atau bersin juga merupakan sarana penting infeksi. Virus ini biasanya menyebar dengan cepat melalui kawanan, menginfeksi semua babi hanya dalam beberapa hari

 

Manusia dapat terkena penyakit influenza secara klinis dan menularkannya pada babi. Kasus infeksi sudah dilaporkan pada pekerja di kandang babi di Eropa dan di Amerika Beberapa kasus infeksi juga terbukti disebabkan oleh sero tipe asal manusia. Penyakit pada manusia umumnya terjadi pada kondisi musim dingin Transmisi kepada babi yang dikandangkan atau hampir diruangan terbuka dapat melalui udara seperti pada kejadian di Perancis dan beberapa wabah penyakit di Inggris. Babi sebagai karier penyakit klasik di Denmark, Jepang, Italy dan kemungkinan Inggris telah dilaporkan.

 

Kasus zoonosis yang dilaporkan menimpa wanita umur 32 tahun, pada bulan September 1988, orang tersebut dirawat di rumah sakit akibat pnemonia dan akhirnya meninggal 8 hari kemudian. Dari hasil pemeriksaan ditemukan virus influensa patogen yang secara antigenik berhubungan dengan virus influenza babi. Setelah diselidiki ternyata pasien tersebut 4 hari sebelum sakit mengunjungi pameran babi. Sementara itu, hasil pengujian HI pada orang yang datang pada pameran babi tersebut menunjukkan sebanyak 19 orang dari 25 orang (76%) mempunyai titer antibodi ≥20 terhadap flu babi. Walaupun disini tidak terjadi wabah penyakit, namun terdapat petunjuk adanya penularan virus


 

2.5. Cara Pencegahan dan Pengobatan Flu Babi

1.      Cuci tangan secara teratur dengan air dan sabun sebelum menyentuh makanan, sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah memegang bayi, dan setelah memegang sesuatu yang kotor

2.      Hindari kontak langsung dengan penderita flu babi agar tidak tertular.

3.      Lakukan pola hidup sehat sepeti makan makanan gizi seimbang, tidur cukup, dan olahraga.

4.      Tidak ada bukti flu babi menular lewat konsumsi daging binatang yang terjangkit. Namun, daging itu harus dimasak matang, suhu 70C akan membunuh virus itu

5.      Bagi peternak sebaiknya sering membersihkan alat-alat peternakan yang di gunakan dan menggunakan masker saat berada di area petrnakkan

 

 Pengobatan Penyakit Flu Babi

 

Tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit influensa.Hanya saja pengobatan dengan antibiotika seperti dengan penisilin, sulfadimidin atau mungkin antibiotik yang berspektrum luas dapat menghadang infeksi bakteri dalam mencegah infeksi sekunder. Pemerintah Amerika mengatakan dua obat yang biasa digunakan untuk mengobati flu, Tamiflu dan Relenza, tampaknya efektif dalam mengatasi kasus-kasus yang terjadi sejauh ini. Belum jelas keefektifan vaksin flu yang kini ada dalam melindungi manusia dari virus baru ini, karena secara genetik berbeda dengan jenis flu lain. Ilmuwan Amerika telah mengembangkan satu vaksin baru, namun diperlukan waktu untuk menyempurnakannya dan juga memproduksi dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan.

 

Perlakuan dapat menekan gejala klinis batuk dan anoreksia. Penyembuhan dilakukan secara simptomatis dan pengobatan dengan antimikrobial untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder. Babi harus dipelihara dalam keadaan sanitasi yang baik, kondisi kandang yang memadai dan eradikasi cacing askaris dan cacing paru-paru. Desinfektan dapat digunakan untuk melindungi hewan dari serangan kutu. Pada kasus-kasus penyakit yang dilakukan eradikasi, juga harus dilaksanakan pengurangan populasi dan restocking

BAB 3

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Flu babi (Swine Influenza) merupakan penyakit saluran pernafasan akut yang sangat menular, disebabkan oleh virus influensa tipe A yang termasuk dalam orthomyxovirus. Virus ini berasal dari Mexico dan telah menjadi pandemic di berbagai negara di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan bahwa pandemi flu babi terjadi setelah bulan Agustus 2010, lebih dari setahun setelah penyebaran virus baru di seluruh dunia, memicu panik dan membunuh ribuan orang

3.2. Saran

1.              Pemerintah harus selalu mengantisipasi penularan flu babi di Indonesia melalui

  pemeriksaan kesehatan di bandara,dermaga,dll.

2.                   Pemerintah harus cepat tanggap dalam menangani kasus penyakit  menular di  

Indonesia seperti flu babi karena hal itu merupakan tanggung  

jawab pemerintah.

3.                   Kita sebagai warga masyarakat harus selalu waspada dan berupaya

mencegah penyakit dengan cara menjaga pola hidup bersih

dan sehat.

 

 






 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ananya Mandall.april.Pengertian Virus flu Babi. http://www.news-medical.net/health/What-is-swine-flu-(Indonesian).aspx.08/04/2013

BBC.01/2013.Flu Babi. http://www.bbc.co.uk.08/04/2013

Farida Kumalasari.11/2011.Epidemiologi swine influenza(Flu Babi). http://epidemiologiunsri.blogspot.com.08/04/2013

Shvoong.02/08/2011,Pengertian Flu Babi. http://id.shvoong.com.08/04/2013
 

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar